Kecerdasan IQ, EQ, dan SQ dalam Ber-NU
Oleh: Khalili Khasbullah
Hati dan akal menduduki posisi penting dalam diri manusia. Fungsi kedua sarana ini dapat dikembangkan melalui pendidikan karena keduanya dapat membedakan manusia dengan hayawan-hayawan yang lain sehingga di sebut hayawan natiq (hewan yang bisa berpikir) dan dapat di didik.
Untuk melaksanakan fungsi hati dan akalnya itulah Allah menciptakan otak bagi manusia, yang di dalamnya terdapat sel sel syaraf yang lembut dengan kandungan energi yang dahsyat. Secara garis besar dalam otak manusia tersebut mengandung tiga kekuatan, yaitu kecerdasan intelektual (IQ) kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spritual (SQ).
Menurut penelitian terdahulu faktor yang menentukan seseorang dapat menjadi unggul adalah kecerdasan intelektualnya (IQ) semata, karena IQ seseorang yang tinggi dapat berhasil dan sukses dalam hidupnya. Kecerdasan intelektual ini dianggap sebagai talenta atau pembawaan sejak lahir dan sistem pendidikan pun selama inilah lebih berorientasi pada IQ saja.
Namun menurut pandangan yang lain untuk membangun dan mengembangkan generasi yang unggul tidak cukup hanya dengan mengembangkan kecerdasan intelektual (IQ) saja, melainkan juga harus mendaya gunakan dan mengembangkan kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spritual ( EQ).
Pendidikan atau kecerdasan emosional bukan hanya mendayagunakan perasaan ketika mendidik melainkan mendidik perasaan itu sendiri, maka kecerdasan emosional tidaklah sama dengan ranah efektif yang selama ini kita kenal.
Sedangkan kecerdasan spritual (EQ) di maksudkan agar kita dapat mengenal dan mengetahui Allah sang maha pencipta jagat dan mengenal seluruh para utusan dengan mengetahui sifat sifat yang wajib muhal dan jaiz, serta dapat menjalankan ibadah sesuai dengat nilai nilai syari'at dan berprinsip moderat terhadap adat istiadat dengan toleransinya terhadap masyarakat dan sesuai dengan karakteristik Ulama-Ulama NU.
Allah menciptakan struktural otak sebagai sarana fungsi akal dan hatinya sesuai dengan tujuan dan fungsi manusia di ciptakan, maka dalam proses pendidikan dan pengkaderan, seluruh kecerdasan dan fungsi otak harus didayagunakan dan dikembangkan dengan totalitas, sehingga nanti lahirlah dari rahim Nahdlatul Ulama' kader-kader yang militan, unggul, cerdas, terampil, inovatif serta bertaqwa kepada Allah SWT. Amin amin ya robbal alamin!
*Ketua Pimpinan Ranting GP Ansor Desa Prenduan
Posting Komentar untuk "Kecerdasan IQ, EQ, dan SQ dalam Ber-NU"
Terima Kasih